1. Sony Dibobol,
Sony Digugat
Melalui US District
Court di California, Amerika Serikat, dua orang mantan karyawan Sony bernama
Michael Corona dan Christina Mathis itu memasukkan tuntutannya. Mereka
mengklaim bahwa Sony lalai untuk mengamankan data-data sensitif di jaringan
komputernya.
Mereka juga
menyatakan bahwa Sony sebenarnya tahu bahwa sistem komputernya tak cukup aman
untuk menyimpan data-data rahasia karyawannya. Dan data-data tersebut memang
akhirnya bocor ke tangan yang tak bertanggungjawab.
Data-data sensitif
yang dimaksud oleh mereka adalah informasi seperti nomor social security,
alamat rumah, nomor telepon, dan kopi digital dari paspor dan visa, serta
catatan kesehatan.
Dalam laporan
tuntutan yang berjumlah 45 halaman itu, Corona dan Mathis juga menyatakan bahwa
Sony seharusnya bisa lebih siap dalam menghadapi serangan hacker. Apalagi
karena PlayStation Network pada tahun 2011 juga sudah pernah mengalami masalah
serupa.
"Pembobolan
data bukanlah hal baru bagi Sony, dan serangan yang terbaru ini tentu
mengejutkan sekaligus mengerikan," tulis keduanya dalam tuntutan tersebut,
seperti yang dikutip detikINET dari Cnet, Rabu (17/12/2014).
Corona dan Mathis
menuntut Sony untuk mengganti biaya untuk mengawasi tagihan yang berasal dari
bank serta kartu kredit milik mereka.
Keduanya juga akan
mencari jalan untuk mengubah tuntutan ini menjadi class action, agar
bisa mewakili semua pihak yang dirugikan. Hingga saat ini, pihak Sony belum
berkomentar mengenai tuntutan tersebut.
Tanggapan
menurut saya pihak Sony harus lebih tegas untuk memberi kemanan lebih pada Playstation Netwok (PSN). karena kasus seperti ini sudah lebih dari sekali, dan saya sebagai pengguna Playstation 3 agak sedikit kecewa karena tidak bisa Multiplayer.
2. Kembali Online,
PSN Malah Bikin Kesal Gamer
Jakarta - Kelompok hacker yang meretas Sony
PlayStation Network (PSN) dan Xbox Live (XBL) sejatinya telah menghentikan
aksinya. Namun Sony mengaku layanan online bagi penikmat konsol game
PlayStation tersebut masih belum sepenuhnya pulih.
Melalui situs resminya, Sony mengatakan gamer yang
mengakses jaringan PSN masih mungkin mengalami koneksi yang tak stabil. Akibat
hal itu, gamer mungkin bakal dibikin kesal karena akses ke PSN yang
putus-putus.
Seperti detikINET kutip dari Ubergizmo, Senin
(30/12/2014), sejumlah gamer memang mengaku berhasil log in ke jaringan PSN
lewat konsol game PlayStation 3, PlayStation 4, dan PS Vita. Namun setelah
masuk ke dalam jaringan PSN, mereka tak akan langsung menemukan daftar teman
yang telah terdaftar.
Setelah menunggu beberapa lama barulah daftar nama
yang dimaksud muncul. Hal ini membuktikan bahwa memang masih terjadi masalah
dengan jaringan PSN. Sejauh ini pihak Sony juga belum mau mengungkap sumber
masalahnya, namun mereka mengatakan tengah melakukan investigasi.
Pun begitu, Sony tak lepas tangan terhadap pengguna
PSN. Perusahaan Jepang ini menyarankan gamer agar melakukan tweak MTU lewat
menu konfigurasi jaringan yang bisa diakses di konsol game. Cara tersebut
diyakini bakal bikin koneksi ke jaringan PSN jadi sedikit lebih stabil.
Tnggapan
setelah saya baca kasus diata, Sony harus lebih baik lagi untuk meningkatkan pelanan dari gamer yang menggunakan produk Sony Playstation
3. Pembobol PlayStation Network dan Xbox Live Dibekuk
Jakarta - Salah
satu anggota kelompok Lizzard berhasil dibekuk kepolisian Inggris. Lizzard
adalah grup hacker yang melumpuhkan jaringan game Blizzard, Playstation Network
(PSN) dan Xbox Live
Mengacu dari
laporan kepolisian Thames Valley, Inggris, aksi Lizzard dilancarkan pada 1
Desember 2014. Grup tersebut melumpuhkan jaringan PSN dan Xbox Live sepanjang
hari libur dan perayaan Natal kemarin.
Brian Krebs,
jurnalis investigasi yang menangani berita kemanan internet di situsnya, Krebs on Security, mem-posting salinan dokumen jaminan polisi dari
kantor polisi Kingston dari seorang pria 22 tahun bernama Vinnie Omari.
Dalam postingan-nya, Krebs mengidentifikasi Omari sebagai salah satu anggota
dari kelompok Lizzard yang ditangkap.
Kepada The Daily Dot, Omari mengatakan jika penangkapan itu dilakukan ketika ia
berada di dalam rumah dan polisi langsung melakukan penahanan atas dirinya.
Menurut Omari,
polisi yang datang dengan surat perintah penggeledahan langsung mencari
beberapa bukti di rumahnya, seperti alamat email, username, password, serta
dokumen.
Dikutip detikINET dari Polygon, Jumat (2/1/2015), tak hanya melakukan penggeledahan, polisi
juga menyita sejumlah barang bukti yang diduga digunakan pelaku untuk beraksi,
seperti Xbox One, telepon, laptop, USB komputer dan lain-lain.
Pihak berwajib
memang tengah aktif melakukan investigasi terkait kasus peretasan, baik Sony
maupun jaringan PSN dan Xbox Live yang terjadi pada libur Natal 2014 kemarin.
Ketika diinterogasi, pelaku lainnya yang bernama Ryan mengaku bahwa motivasi
penyerangan tak lebih dari sekadar hiburan.
Tanggapan
menurut saya mengenai kasus diatas, Sony wajib meningkatkan keamana agak PSN tidak bisa dibobol lagi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab