Pages

Selasa, 29 November 2011

PEKERJA USIA DINI

Masa liburan sekolah belum usai. Kebanyakan siswa memanfatkan masa liburannya dengan pergi bersama keluarga ke tempat-tempat wisata. Namun berbeda dengan Tatang dan Asep (sebut saja begitu). Keduanya memilih mengisi liburan dengan berjualan terompet di area parkir supermarket.

Berjualan terompet dengan memanfaatkan momen euforia sepakbola dan tahun baru (dok - indra kh)

Berjualan di musim liburan seperti sekarang sebenarnya bukan pilihan kedua bocah ini. Karena desakan kebutuhan ekonomilah yang membuat mereka mesti merelakan masa liburannya diisi dengan berdagang.

Saya bertemu kedua anak ini beberapa pekan lalu di sebuah Supermarket di Kota Lembang. Ketika baru saja turun dari mobil mereka langsung menghampiri seraya menawarkan terompet dagangannya kepada saya. “A peseran A, mirah ieu ngan 2500,” Ujar mereka sambil memberikan sebuah terompet yang terbuat dari bekas gulungan benang kepada saya. (Kang tolong dibeli, terompetnya murah kok hanya 2500 Rupiah – red). Harganya memang murah juga pikir saya waktu itu. Seingat saya pada tahun lalu harga untuk terompet yang serupa adalah 5000 Rupiah.

Saya akhirnya setuju untuk membeli beberapa terompet dari mereka, sambil sejenak ngobrol dengan mereka tentang beberapa hal, dan tak lupa mengambil foto Tatang dan Asep.

Sore itu ternyata tak banyak juga orang lain yang membeli terompet. Keberhasilan Timnas melaju ke semifinal Piala AFF 2010 dan menjelang datangnya tahun baru menjadi momen yang tepat bagi bocah-bocah penjual terompet ini dalam menjajakan dagangannya.

SUMBER
http://enjivoly.blogspot.com/2011/05/masa-liburan-sekolah-belum-usai.htmlAuliya_ftsp@staff.gunadarma.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar